Tetapi berbeda dengan kampus yang satu ini, untuk bisa menggunakan hotspot, kami harus mengurus setting IP nya terlebih dahulu di kantor dekan UI, yang jaraknya lumayan jauh. Setelah bisa menggunakan hotspot tersebut, kami baru mulai menjalankan tugas masing-masing.
Sedangkan Gia bertugas memberikan penjelasan ke mahasiswa yang sudah datang ke Stand DiGiBOOK (cara membuka Web DiGiBOOK serta fitur-fitur yang terdapat pada Web DiGiBOOK). Sedangkan Rachmad bertugas untuk mengawasi orang yang berlalu lalang di sekitar Stand DiGiBOOK, yach berjaga-jaga untuk keamanan barang-barang yang kita bawa.
HKI lebih dari Sekedar Pengamanan Hukum.
Berbagai instrumen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) harus dipahami oleh para pencipta karya sebagai alat utama yang bermanfaat untuk mengamankan ciptaannya, terutama apabila akan digunakan untuk tujuan komersialisasi. Melalui HKI, diberikan jaminan hukum yang memadai (tentu apabila diikuti dengan kapasitas pranata penegak hukumnya) yang melindungi kepentingan pencipta.
Namun melihat realitas Indonesia saat ini, saya rasa HKI harus diartikan lebih jauh dari sekedar tindakan pengamanan. HKI harus diartikan sebagai wujud apresiasi, penghargaan, setiap manusia, termasuk pencipta (produsen) dan penikmat ciptaan (konsumen) atas nilai dari ciptaan yang dihasilkan tersebut. Harus dimaknai bahwa dengan timbulnya kesadaran akan HKI (bahwa di dalam suatu ciptaan melekat hak cipta, desain industri, merek, ata
Kita tidak membutuhkan orang lain untuk menilai ciptaan-ciptaan domestik. Jangan sampai kondisi seperti industri pertambangan terjadi lagi pada industri-industri berbasis intelektual di Indonesia. Kita pun bisa menghargai hasil ciptaan anak bangsa dengan menghormati HKI yang terkandung di dalamnya.
Sewaktu diberikan gambaran mengenai DiGiBOOK, mereka berpikiran kalau DiGiBOOK itu adalah penjualan laptop mini, sampai-sampai mereka menanyakan harga, tipe dan merk laptopnya, (apa karena kita membawa laptop yach???). Setelah kita menjelaskan panjang lebar tentang DiGiBOOK, barulah beberapa dari mahasiswa di sini bertanya soal legal/tidaknya Buku Digital ini. Yach maklumlah mereka kan abis ikut seminar HKI.
Tetapi ada juga yang bertanya mengenai buku-buku hukum, buku-buku pelajaran dan ada saja pertanyaan-pertanyaan yang lainnya. Tetapi syukurlah, kami bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan. Ada juga yang memberi saran untuk Web DiGiBOOK, agar menu pencarian ada di setiap halaman web, supaya tidak bolak-balik ke menu utama, sarannya kita tampung yach…
Bazar di kampus ini sepi, padahal ada begitu banyak stand yang mengelilingi kampus mereka (kurang lebih ada 25 stand, yang berkategori makanan, minuman, pakaian, asesories, sepatu & sandal, produk kecantikan, kartu telepon sampai dengan penjualan handphone).
Di hari pertama ini member yang kami dapat tidak sesuai dengan target. Kami berharap di kedua bisa lebih banyak lagi mahasiswa yang mengunjungi Stand DiGiBOOK dan mau bergabung sebagai DiGiBOOK Member.
Di hari kedua ini, kami kebanyakan demo dan menjelaskan cara login dan membuka Web DiGiBOOK sampai dengan proses beli dan aktivasinya secara detail. Namun hotspot UI yang kami gunakan sebagai akses untuk connection internet sangat tidak bisa diandalkan. Sehingga cukup menghambat kami untuk demo melalui internet langsung, sampai-sampai kami harus menggunakan modem IM2 dan WiMode untuk bisa akses internet lagi.
Hari kedua ini ternyata sama saja sepinya dengan hari yang pertama.
Namun lagi-lagi kenyataan dilapangan jauh di luar dugaan kami. Ternyata sama saja dengan hari-hari sebelumnya. Mahasiswa yang hadir tidak sebanyak yang kami bayangkan. Ada group band yang terkenal saja, mahasiswanya tidak ramai untuk melihat acara tersebut, apalagi jika tidak ada group bandnya.He he he…..
Tapi biar bagaimanapun kami tetap berusaha untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin…lumayan dari event kali ini DiGiBOOK mendapat tambahan lebih dari 200 member...

1 komentar:
Gimana cara aktivasi DigibOOK.Masa Ru di pakai 2 hari aja langsung ngak bisa lagi
Posting Komentar